GUGAT news.com KARANGANYAR
Joko Maryono,SPd guru mapel Seni dan Budaya SMP 3 Colomadu, Karanganyar
Gelar karya lukisan yang digelar Solo Artos 2 – 7 Agustus 2022 di Taman
budaya Jawa Tengah, Solo, rupanya tidak hanya dikunjungi masyarakat seni
atau pencinta seni, namun ternyata siswa- siswi sekolah SMP Negeri 3
Colomadu sempat memenuhi di gedung pameran.
Joko Maryono sambut orangtua wali murid disekitar lokasi pameran
Penjaga stanpun mengakui kebanyakan pengunjung para pelajar adalah dari
SMPN 3 Colomadu, Karanganyar seperti pada hari Sabtu 6 Agustus 2022 ada
150 siswa dari sekolah tersebut berkunjung di Pameran.
Beberapa siswa SMPN 3 Colomadu sedang mengamati karya lukis yang dipamerkan.
Dalam kesempatan itu, GUGAT news sempat terkecoh oleh seorang remaja
yang melihat karya lukis yang dipamerkan dengan serius sekali. Alfian
remaja tersebut Ternyata mengakui kalau dirinya hanya siswa SMPN 3
Colomadu bukan Mahasiswa.
Kedatangan Alfian bersama tiga temannya di pameran lukisan saat itu
katanya karena tugas sekolah dari Gurunya seni Budaya. “ saya harus
buat laporan dan menulis apa yang ada disini serta memberi kesan dari
karya yang dilihat," ujarnya.
Sehingga dari peristiwa ini yang menjadi menarik, adalah
antusiasnya para siswa mengikuti kegiatan seni di TBJ saat itu. Minggu 7
Agustus 2022 pukul 11.00 WIB.
Saat itu disela-sela kunjungan pameran lukisan Solo Artos GUGAT news berhasil menemui Guru Mapel seni Budaya SMPN 3 Colomadu, Karanganyar yang saat itu menemani siswa siswinya.
Berbincang bincang dengannya dirinya mengakui kalau ia bernama Joko Maryono, SPd (58) sebagai guru Mapel Seni Budaya di SMPN 3 Colomadu, Karanganyar.
Dan menurut Joko Maryono, kalau dirinya mempunyai tanggung jawab moral didalam dunia pendidikan seni, kebetulan materi pameran jadi anak didiknya diwajibkan melihat pameran selain itu anak didiknya juga wajib pameran di sekolah dalam setiap setahun sekali.
Joko menambahkan lagi, belajar berapresiasi itu sangat penting sekali karena agar para siswa ini bisa tumbuh
jiwa seninya sehingga pada akhirnya bisa menghargai karya seni dan
harapannya menjadi muncul bakatnya untuk ikut melukis atau malah jadi
seniman.
Rupanya siswa siswi SMP 3 Colomadu yang berkunjung di lokasi pameran terlihat bisa menikmati serta merasa senang dengan dunia barunya. Joko Maryono
menambahkan lagi, kalau anak-anak didiknya sangat senang karena
sekalian hiburan. Beberapa anak memang diantarkan orangtuanya ke lokasi
pameran.
Diakhir perbincangannya dengan joko Maryono kembali mengatakan, "Kalau
karya lukisnya yang diberi judul belenggu dibeli Joko Widodo yang waktu
itu jadi Walikota." ujarnya.
Sehingga dari cerita pengalamannya, ternyata Joko Maryono tidak
hanya seorang guru mapel Seni dan Budaya melainkan juga pelaku seni dan
penggiat seni di Solo .
Hal yang patut diapresiasi bagi Joko Maryono, adalah bisa memposisikan
saat menjadi seniman, penggiat seni dan Guru mapel seni budaya. Sehingga
Tidak mengherankan lagi, ketika GUGAT news bertanya pada salah satu
siswanya, dikatakannya kalau Joko Maryono merupakan guru seni tapi tegas
sekali. Guru yang seniman.
#Naskah dan foto: Taufik / Yan 1.
Posting Komentar