BERGERAK BERSAMA, RAYAKAN MERDEKA BELAJAR

0 comments

 


PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2023

Diterbitkan Rabu, 29 November 2023

Hari Guru Nasional (HGN) setiap tahunnya diperingati pada tanggal 25 November. Peringatan HGN juga menjadi ruang apresiasi yang diberikan kepada para guru atas semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dalam merdeka belajar demi terwujudnya pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi peserta didik. Pada tahun ini, tema perayaan Hari Guru Nasional tahun 2022 adalah “Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar”.

Menyemarakkan HGN, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengusung tiga pesan kunci. Pertama, HGN menjadi sarana dalam mengapresiasi, semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi antar sesama guru. Kemendikbudristek memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para guru semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dalam memberikan pembelajaran berkualitas bagi peserta didik. Kedua, berkaitan dengan capaian dan dampak positif. Peringatan HGN menjadi sarana untuk saling bercerita tentang capaian dan dampak Merdeka Belajar bagi guru maupun bagi peserta didik, khususnya dalam mengusung pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Ketiga terkait dengan keberlanjutan. Pada kesempatan ini, Kemendikbudristek mengimbau seluruh ekosistem pendidikan untuk terus bergotong royong dan saling menguatkan. Dengan demikian, belajar dan berbagi akan menjadi gerakan pendidikan bagi para guru.

Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2023 dirayakan dengan pelaksanaan upacara bendera yang dilaksanakan seluruh siswa, guru dan karyawan SMP N 3 Colomadu di halaman sekolah. Pada kegiatan upacara peringatan hari guru tahun ini juga diberikan apresiasi kepada 6 guru berprestasi, yaitu :

1.    Drs. Sugeng Nurcahyono

2.    Erika Zuraika, S.Pd

3.    Nur Ubadah, S.Pd

4.    Abdul Hakim, S.Pd

5.    Dwi Lestari, S.Pd

6.    Drs. Eko Indardi

"Selamat Hari Guru Nasional, jangan berhenti mengajar dan teruslah berkarya. Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar”.

 

 










Penulis : Anes Wahyu Nugraheni, SE



Posting Komentar

PERINGATAN HARI JADI KABUPATEN KARANGANYAR KE - 106

0 comments

 


SMP N 3 Colomadu Rayakan Hari Jadi Kabupaten Karanganyar ke -106 dengan Upacara

SMP N 3 Colomadu menggelar upacara peringatan Hari Jadi ke-106 Kabupaten Karanganyar di halaman sekolah SMP N 3 Colomadu, Sabtu (18/11/2023) pagi. Upacara tersebut dipimpin oleh Kepala Sekolah Drs. Heru Nugroho, M.Pd dan petugas upacara adalah seluruh guru dan karyawan SMP N 3 Colomadu. Rangkaian upacara peringatan Hari Jadi ke-106 Kabupaten Karanganyar menggunakan bahasa Jawa.

Dalam amanatnya, Drs. Heru Nugroho, M.Pd menyampaikan bahwa  menginjak usia ke-106 tahun Karanganyar seyogyanya seluruh warga mengingat perjuangan Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said. RM Said bersama Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro I yang memiliki peran penting sebagai cikal bakal berdirinya Kabupaten Karanganyar.














Penulis : Anes Wahyu Nugraheni, SE



Posting Komentar

"TALKSHOW SUE ORA JAMU"

0 comments

 


RANGKAIAN KEGIATAN P5 TEMA KEWIRAUSAHAAN - PEMBUATAN JAMU

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang disingkat dengan P5 merupakan Projek yang wajib dilakukan oleh Satuan Pendidikan yang menggunakan Kurikulum Merdeka. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini merupakan bagian dari Struktur Kurikulum Merdeka yang telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek.

Sebagai pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka, SMP N 3 Colomadu memilih tiga tema projek yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024 dengan pilihan tema untuk kelas VII yaitu : Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, dan Kewirausahaan. Sedangkan untuk kelas VIII mengambil tema : Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, dan Kewirausahaan.

Pada tema Kewirausahaan ini, pada hari Jum’at tanggal 24 November 2023 siswa kelas VII SMP N 3 Colomadu melaksanakan kegiatan “Proses Pembuatan Jamu Tradisional – Jamu Kunir Asem” dengan mendatangkan nara sumber seorang pengusaha jamu tradisional, Desi Susilowati.

Tahapan yang dilalui oleh peserta didik dalam melaknakan kegiatan P5 tema Kewirausahaan adalah tahap Eksplorasi Konsep – Kontekstualisasi – Aksi Nyata – Refleksi dan Evaluasi. Pada tahap Eksplorasi konsep, siswa diajak untuk mengetahui lebih dalam pengetahuan tentang kewirausahaan, pelaku usaha sukses, menumbuhkan kreatifitas dan kerja tim. Tahap Kontekstualisasi mempunyai tujuan agar siswa mengalami langsung dan belajar dari proses kewirausahaan dari pelaku usaha jamu tradisional. Pada tahap kontekstualisasi, siswa mengamati secara langsung alat dan bahan, tata cara serta proses pembuatan jamu tradisional – jamu kunir asem yang langsung dipraktekkan oleh nara sumber. Pada tahap Aksi Nyata, siswa mulai melakukan dan mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari dengan membuat jamu kunir asem. Produk jamu kunir asem hasil praktek siswa bersama nara sumber ditampilkan dan diperjualbelikan pada seluruh warga SMP N 3 Colomadu selama satu hari pada tanggal 24 November 2023. Kegiatan tersebut menjadikan pengalaman pelajar yang tidak akan terlupakan oleh mereka. Mereka belajar bagaimana membuat jamu kunir asem, mengemas jamu kunir asem supaya terlihat lebih cantik dan menarik, melakukan pemasaran sampai dengan melakukan promosi dari produk yang mereka jual.

Tahap terakhir yang dilalui oleh siswa adalah tahap Refleksi dan Evaluasi yang pada tahap ini mereka belajar untuk membaca umpan balik yang diberikan oleh pengunjung, yang dalam hal ini adalah guru dan karyawan SMP N 3 Colomadu, melakukan evaluasi, membuat laporan tertulis, merancang tindak lanjut bagi pribadi dan sekolah. Semua tahap yang dilakukan oleh siswa dibimbing oleh wali kelas dan 1 pembimbing / koordinator setiap kelasnya. Mereka akan mendapatkan laporan kegiatan P5 ini pada Rapor P5 yang akan diberikan setiap akhir tahun ajaran.













Penulis : Anes Wahyu Nugraheni, SE




Posting Komentar

TES BAKAT DAN MINAT SISWA KELAS IX

0 comments

 


TES BAKAT DAN MINAT SISWA KELAS IX

SMP N 3 Colomadu bekerja sama dengan lembaga pendidikan Primagama menyelenggarakan Tes Bakat & Minat untuk seluruh siswa kelas IX. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 24 November 2023. Penelusuran bakat dan minat merupakan salah satu bagian dari upaya implementasi kurikulum merdeka, yang ditujukan untuk membantu pemahaman peserta didik mengenai arah kecenderungan minat dan bakatnya.

Oleh karena itu, penelusuran minat dan bakat perlu diperkenalkan sejak dini, bertahap dan berkesinambungan melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah agar peserta didik tidak mengalami hambatan dan kesulitan dalam memilih jurusan dan kelanjutan pendidikan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

Penelusuran minat dan bakat di SMP tidak serta merta muncul tanpa alasan yang jelas. Permasalahan yang timbul di masyarakat mengenai pemilihan peminatan merupakan gambaran keraguan peserta didik dalam menentukan pilihan mata pelajaran atau kelompok peminatan pada sekolah lanjutan atas (jenjang pendidikan menengah) yang sesuai dengan kemampuannya.

Mengingat betapa pentingnya pemilihan pilihan mata pelajaran dan kelompok peminatan pada jenjang pendidikan menengah, maka sejak dini peserta didik SMP perlu dipersiapkan dan dibantu merencanakan hari depan yang lebih cerah, melalui kegiatan penelusuran minat dan bakat oleh sekolah yang diimplementasikan dalam layanan bimbingan dan konseling, berkoordinasi, dan berkolaborasi dengan layanan pembelajaran serta manajemen / kepemimpinan di sekolah.

Koordinasi dan kolaborasi antar layanan tersebut merupakan upaya sinergis untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dengan demikian, sinergi antara layanan pembelajaran, manajemen/kepemimpinan, dengan bimbingan dan konseling yang dipandang sebagai layanan pendidikan yang bermutu merupakan bentuk penyediaan akses layanan pendidikan yang bermutu dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.









Penulis : Anes Wahyu Nugraheni, SE




Posting Komentar

JUM'AT RELIGI SMP NEGERI 3 COLOMADU

0 comments

JUM'AT RELIGI SMP NEGERI 3 COLOMADU

Kegiatan Jum’at Religi merupakan salah satu program pembiasaan di SMP Negeri 3 Colomadu. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai agama pada diri peserta didik, dan juga untuk meningkatkan iman dan taqwa siswa siswi SMP Negeri 3 Colomadu. Harapannya peserta didik akan terbiasa berperilaku dan bersikap sesuai dengan ajaran agamanya, sehingga dapat meningkatkan iman dan taqwa serta berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Jum’at Religi bukan hanya untuk peserta didik dan guru karyawan yang beragama Islam saja, tetapi juga memfasilitasi peserta didik dan guru karyawan yang beragama non Islam untuk melakukan kegiatan di ruangan khusus dengan bimbingan guru agamanya masing-masing.

Seperti hari ini (red : Jum’at tanggal 29 September 2023), SMP Negeri 3 Colomadu melaksanakan kegiatan Jum’at Religi dengan mengundang Ustadz Si Islam Siarna, SE, ME,Sy untuk guru karyawan dan peserta didik yang beragama Islam, dan pendeta Pdm. Kris Tri Wahono, S. Th untuk guru karyawan dan peserta didik yang bergama Nasrani sebagai nara sumber kegiatan. Kegiatan dilaksanakan di halaman sekolah untuk peserta didik dan guru karyawan yang beragama Islam, dan aula sekolah untuk peserta didik dan guru karyawan yang beragama non Islam.

Kegiatan Jum’at Religi Agama Islam meliputi :

  1. Pembukaan oleh Kepala SMP Negeri 3 Colomadu
  2. Pembacaan ayat suci Al Qur’an
  3. Sambutan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan
  4. Inti oleh Ustadz Si Islam Siarna, SE, ME,Sy
  5. Doa oleh bapak Abdul Hakim, M.Pd.I
  6. Penutup

Drs. Heru Nugroho, M.Pd membuka kegiatan Jum'at Religi sekaligus memberikan motivasi - motivasi kepada peserta didik


Pembacaan ayat suci Al Qur'an

Dalam tauziahnya, Ustadz Si Islam Siarna, SE, ME,Sy mengambil tema Kisah masa kecil Nabi Muhammad SAW. Dikisahkan bahwa Rasulullah SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 570 Masehi di Kota Makkah. Kelahiran Nabi Muhammad SAW disertai dengan peristiwa luar biasa. Pada saat itu, Abrahah dan pasukannya bermaksud menyerang Ka'bah, namun usaha mereka digagalkan oleh Allah SWT dengan hujan batu dari neraka yang dibawa oleh burung-burung ababil. Sebab peristiwa itulah, tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai tahun gajah.

Nabi Muhammad SAW dilahirkan dalam keadaan yatim. Ayahnya, Abdullah, meninggal sebelum kelahirannya. Setelah lahir, Nabi Muhammad SAW kecil diasuh oleh Halimah As-Sa'diyah, seperti yang biasa dilakukan oleh bangsa Arab pada waktu itu. Halimah mengasuh dan menyusui Nabi Muhammad SAW untuk sementara waktu. Masa kecil Nabi Muhammad SAW dihabiskan di perkampungan Bani Sa'ad yang dikenal sebagai daerah yang kering dan gersang. Namun, setelah Nabi Muhammad SAW diasuh oleh Halimah, keadaan perkampungan tersebut berubah menjadi subur.

Suatu hari, peristiwa besar terjadi. Nabi Muhammad SAW kecil sedang bermain dan menggembala kambing dengan anak-anak Halimah di dekat rumahnya. Tiba-tiba, dua orang laki-laki berpakaian putih mendekatinya dan membawa Nabi Muhammad SAW ke tempat yang agak jauh dari tempatnya menggembala. Saat itu, Nabi Muhammad SAW kecil ditinggalkan sendirian ketika anak-anak Halimah pulang untuk mengambil bekal makanan. Ketika anak-anak Halimah kembali, mereka tidak menemukan Nabi Muhammad di mana-mana, namun melihat peristiwa besar saat para malaikat membersihkan hati Nabi Muhammad SAW. Mereka berlari ke rumah untuk memberitahu Halimah dan suaminya.

Ustadz Si Islam Siarna, SE, ME,Sy mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan ice breaking di sela-sela tauziahnya

Mereka bergegas mencari Nabi Muhammad dan menemukannya duduk seorang diri di dekat sebuah rusun. Halimah bertanya mengapa Nabi Muhammad SAW berada di sana seorang diri, dan Nabi Muhammad menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. Dua orang laki-laki berpakaian putih tersebut ternyata adalah Malaikat Jibril yang membersihkan hati Nabi Muhammad SAW. Malaikat Jibril membelah dada Nabi Muhammad SAW, mengeluarkan sesuatu dari hatinya, dan berkata bahwa itu adalah bagian setan dalam dirinya. Hati Nabi Muhammad SAW kemudian dimasukkan ke dalam sebuah bejana emas yang diisi dengan air zamzam untuk dibersihkan, lalu para malaikat mengembalikannya ke tempatnya semula.

Peristiwa ini terjadi sekitar tiga kali dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, dan menjadi peristiwa pertama sebelum peristiwa Isra Mi'raj dan sebelum menerima perintah shalat 5 waktu. Bekas luka akibat jahitan dapat dilihat oleh Anas RA, yang menyaksikan kondisi dada Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW saat berusia 5 tahun sudah kembali ke rumahnya. Ia mulai kembali hidup bersama ibunda dan kakeknya. Namun tak lama setelah itu tepatnya saat Rasulullah SAW berusia 6 tahun,

Sesi tanya jawab dengan peserta didik

Nabi Muhammad SAW juga kehilangan sang ibu, Siti Aminah, yang meninggal dunia setelah mereka berdua ziarah ke makam Abdullah. Aminah dikabarkan jatuh sakit sebelumnya dan dikuburkan di sebuah desa bernama Abwaa'. Alhasil, Nabi Muhammad SAW kembali ke Makkah bersama Ummu Aiman, sosok pelayan di keluarganya yang kemudian dianggap sebagai saudara sendiri oleh orang tua Nabi Muhammad SAW. Sepeninggal ibunya, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh Abdul Muthalib, kakeknya. Sang kakek dikisahkan memiliki tempat spesial karena Nabi Muhammad SAW menghabiskan masa kecil bersamanya.

Demikianlah, seorang Nabi Muhammad SAW yang masih berusia 6 tahun sudah harus menjadi seorang anak yatim piatu tanpa kedua orang tuanya. Hal ini membuat Nabi Muhammad dirawat sepenuhnya oleh Abdul Muthalib yang sangat menyayanginya. Nabi Muhammad SAW kecil hidup bahagia dalam asuhan Abdul Muthalib dan Ummu Aiman. Namun, seakan kebahagian tidak berlangsung lama. Dua tahun kemudian, beliau yang masih berusia 8 tahun itu kehilangan seseorang yang istimewa baginya, yakni sang kakek, Abdul Muthalib. Pengasuhan Nabi Muhammad SAW kemudian diserahkan kepada pamannya yang bernama Abu Thalib. Disebutkan dalam sejumlah sirrah bahwa Abdul Muthalib mewasiatkan hal tersebut kepada Abu Thalib, mengingat Abdullah dan Abu Thalib adalah saudara seibu. Saat bersama pamannya inilah, seorang pemuka agama mengenali Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT dan membawa Islam pada seluruh masyarakat dunia.












Kegiatan Jum’at Religi Agama Nasrani meliputi :

  1. Pembukaan oleh ibu Meyridho Herda Anthony, SE
  2. Inti oleh pendeta Pdm. Kris Tri Wahono, S. Th
  3. Doa oleh ibu Emy Pudyastuti, S.Pd
  4. Penutup

Pendeta Pdm. Kris Tri Wahono, S. Th mengambil tema “Belajar dari Semut”

Nats  : Amsal 6:6-8

Tujuan : Anak memiliki dan membangun jiwa sosial serta memiliki integritas dalam perannya sebagai seorang murid.

Gol :

1.     Murid memiliki jiwa sosial yang tinggi

·       masih memegang budaya

·       gotong royong

·       memiliki sifat yang ramah 

2.     Murid ber integritas

·       murid memiliki kedisiplinan yang tinggi

·       murid belajar menanamkan ketekunan

·       demi menggapai masa depan







Semoga dengan adanya kegiatan pembiasaan Jum'at Religi ini, seluruh warga SMP Negeri 3 Colomadu menjadi pribadi yang lebih baik, dan semakin meningkatkan keimanan serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis : Anes Wahyu Nugraheni, SE






Posting Komentar