SOSIALISASI UJIAN SEKOLAH SMP N 3 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2022/2023

0 comments

SOSIALISASI UJIAN SEKOLAH SMP N 3 COLOMADU

TAHUN PELAJARAN 2022/2023








Hari ini (Rabu 22 Februari 2023, Red) SMP N 3 Colomadu mengundang seluruh orang tua/wali murid kelas IX beserta komite sekolah dalam rangka Sosialisasi Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2022/2023 yang bertempat di ruang aula SMP N 3 Colomadu. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menghadapi Ujian Sekolah tahun pelajaran 2022/2023. 

Dalam sambutannya Kepala SMP N 3 Colomadu, Drs. Heru Nugroho, M.Pd mengucapkan terima kasih atas kerjasama orang tua/wali siswa dalam menghadiri undangan sosialisasi ini.

"Terima kasih atas kehadiran bapak dan ibu orang tua/wali siswa yang hadir pada sosialisasi ini, kegiatan ini dilaksanakan karena merupakan bagian dari upaya sekolah untuk melibatkan orang tua siswa dalam mengambil keputusan, serta agar semua orang tua/wali siswa mengetahui informasi mengenai jadwal ujian yang akan dilaksanakan siswa kelas IX" Ungkap Drs. Heru Nugroho, M.Pd.

Drs. Heru Nugroho, M.Pd juga menyampaikan bahwa pelaksanaan ujian kali ini diserahkan sepenuhnya kepada sekolah untuk melakukan penilaian akhir. Namun, tetap dengan syarat kelulusan berstandar yaitu : 

  1. Mengikuti seluruh program pembelajaran
  2. Nilai sikap / perilaku minimal Baik
  3. Mengikuti Ujian Sekolah
  4. Memperoleh rata NS minimal 75
  5. Tidak ada nilai NS di bawah 70

Tujuan dari kegiatan ini adalah bagaimana kita menyamakan persepsi agar orang tua/wali siswa mengetahui informasi tentang nilai anaknya yang tuntas dan yang tidak tuntas, dan bagi yang tidak tuntas agar secepatnya menemui guru yang bersangkutan demi perbaikan nilainya.

Pada pertemuan ini, Drs. Heru Nugroho, M.Pd juga mengajak para orang tua dan wali murid untuk bekerja sama menyiapkan anaknya secara lebih baik dan matang dalam menghadapi pelaksanaan Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2022/2023. Kami mengharapkan bantuan orang tua untuk membimbing siswanya atau anaknya agar tidak terlambat ke sekolah serta membantu kami dalam menyiapkan anak didik kami di rumah supaya banyak belajar untuk menghadapi ujian madrasah nantinya. Harapnya.

Selanjutnya Shintia Lani Indriastuti, S.Pd selaku WKS bidang Kurikulum menyampaikan teknis dan jadwal pelaksanaan ujian kepada orang tua/wali siswa dan berharap semoga pelaksanaan ujian berjalan aman dan lancar.





Penulis : Anes Wahyu Nugraheni, SE




Posting Komentar

Metode Debat untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PPKn

0 comments

METODE DEBAT UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR PPKN

Oleh Dwi Lestari, S.Pd, guru PKn Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu


Pendidikan merupakan modal jangka panjang terbesar yang harus ditata, disiapkan dan dilengkapi sarana dan prasarananya agar kelangsungan Proses Belajar Mengajar dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Pendidikan Kewarganega- raan merupakan mata pelajaran yang menitikberatkan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai upaya untuk menjadi warga negara yang baik, cerdas, dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila (Artanaa, 2019).

Wijaya (2018) berpendapat bahwa peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pembela- jaran, karena pembelajaran yang berkualitas dan optimal- isasi hasil belajar siswa pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas pendidikan. Pendidikan bermutu yang diharapkan adalah pendidikan yang mampu menghasilkan manusia-manusia yang berkemampuan ting- gi dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapinya. Kualitas pendidikan perlu mendapat per- hatian khusus dari para guru, perlu adanya perubahan paradigma dalam mempelajari proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dengan guru. 

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ada- lah mata pelajaran yang menitikberatkan pada pemben- tukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak, dan karakter warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Menurut Artanaa (2019), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PPKn dalam rang- ka “nation and character building”: a) PPKn merupakan bidang studi kewarganegaraan yang didukung oleh berbagai disiplin ilmu yang relevan, yaitu politik. ilmu pengetahuan, hukum, sosiologi, antropologi, psikologi dan psikologi. disiplin ilmu lain yang dijadikan dasar untuk melakukan kajian tentang proses pengembangan konsep, nilai, dan perilaku demokrasi warga negara; (b) PPKn mengembangkan daya nalar (state of mind) bagi siswa. Pembangunan karakter bangsa merupakan proses berkembangnya warga negara yang cerdas dan memiliki daya nalar yang tinggi; (c) PPKn sebagai proses intel- ektual, pendekatan pembelajaran yang digunakan lebih bersifat inspiratif dan partisipatif dengan menekankan pada pelatihan penggunaan logika dan penalaran; dan (d) kelas PPKn sebagai laboratorium demokrasi. Melalui PPKn, pemahaman tentang sikap dan perilaku demokrasi dikembangkan tidak semata-mata melalui “pengajaran demokrasi” (teaching democracy), tetapi melalui model pembelajaran yang secara langsung menerapkan cara hidup demokratis (doing democracy). 

Berangkat dari hal tersebut di atas, siswa kelas VIII SMP Negeri Colomadu Karanganyar  menerapkan metode debat sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi & motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Bahan ajar dipilih dan disusun menjadi satu paket pro dan kontra. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) berdebat tentang topik yang ditugaskan. Laporan dari masing-masing kelompok mengenai posisi pro dan kontra diberikan kepada guru. Selanjutnya, guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang mencakup dua posisi dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat (Artanaa, 2019). 

Adapun langkah-langkah metode pembelajaran model debat siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Colomadu Karanganyar adalah sebagai berikut: a. Guru menyusun/ menyiapkan skenario yang akan ditampilkan; b. Guru membentuk siswa menjadi 2 kelompok besar di kelas, yaitu kelompok Pro dan Kontra; c. Membuat pernyataan kontroversial tentang materi yang telah kami berikan sebelumnya; d. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai; e. Guru menunjuk kelompok yang telah disiapkan; f. Guru mengundang kelompok Pro untuk menjelaskan mengapa mereka mendukung pernyataan tersebut. Alasan apa yang mendukung pernyataan tersebut. Sementara kelompok Kontra harus mempertahankan pendapatnya, tetapi juga disertai dengan argumentasi yang masuk akal; g. Setelah kegiatan selesai, setiap kelompok diberi tugas untuk membuat ringkasan dan mendiskusikan hasil pelaksanaan kegiatan; h. Evaluasi; i. Penutup.

Dari hasil kegiatan metode pembelajaran model debat terbukti dapat memperkuat pemahaman konseptual siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan, serta melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah diberikan karena siswa memiliki kebera- nian untuk mengungkapkan pendapat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelaja- ran model debat pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Karanganyar sebagai upaya meningkatkan prestasi & motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn berhasil. ***


Artikel ini telah rilis di Majalah Pendidikan, Kreativitas, dan Inovasi "EDUPOS" No 31 | Tahun II| Mei 2022| Harkitnas, ISSN 2722-8436



Posting Komentar

METODE APRESIASI TINGKATKAN HASIL BELAJAR TARI MERAK

0 comments

METODE APRESIASI TINGKATKAN HASIL BELAJAR TARI MERAK

Oleh Mulyantini, S.Pd, Guru Seni Budaya SMP N 3 Colomadu


Seni Budaya merupakan mata pelajaran yang mempelajari aspek estetis dengan kajian seni rupa, seni musik dan seni tari. Kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Seni Budaya memungkinkan peserta didik dapat meningkatkan kepekaan rasa dengan baik. Berbagai usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajarnya antara lain menetapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, efisien serta produktif, memantapkan disiplin belajar, berlatih baik secara mandiri maupun berkelompok. 

Mata pelajaran Seni Tari merupakan mata pelajaran yang kurang mendapat perhatian dari peserta didik. Alasan klasik dikemukakan oleh peserta didik antara lain mata pelajaran Seni Tari bukan mata pelajaran NAS, sehingga dianggap “tidak penting” dan disepelekan. Peran peserta didik dalam proses belajar mengajar hanya sekedar asal mengikuti. Peserta didik menjadi malas mengikuti pelajaran Seni Tari, tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, bahkan mengantuk saat berlangsungnya proses belajar mengajar.

            Keberhasilan proses belajar mengajar salah satunya dipengaruhi oleh faktor guru sebagai pengelola utama di kelas. Guru sudah menggunakan metode Scientific Learning tetapi tetap saja  pembelajaran perpusat pada guru (convention center) sehingga menyebabkan peserta didik kurang antusias terhadap pelajaran yang diberikan. Keadaan ini dikhawatirkan dapat membuat peserta didik tidak lagi mempunyai minat untuk menerima materi pelajaran yang diajarkan secara maksimal.

            Berdasarkan permasalahan tersebut, maka guru seni budaya kelas 7 di SMP N 3 Colomadu menerapkan salah satu metode yaitu “ Apresiasi”.  Metode apresiasi merupakan salah satu metode belajar yang membuat proses belajar mengajar dibuat menyenangkan dan menarik, sehingga metode pembelajaran tersebut membuat peserta didik menjadi aktif. Menurut Gove (dalam Aminudin, 1987 : 34) dikatakan apresiasi mengandung makna pengenalan melalui perasaan atau kesepakatan batin dan pemahaman serta pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan . Dalam apresiasi unsur-unsur seni harus dipahami dulu oleh seseorang agar bisa memberikan apresiasinya terhadap suatu hasil karya. Lebih lanjut dikatakan Edy Tri Sulistyo (2006 : 7) apresiasi adalah kesadaran akan nilai-nilai seni. Kesadaran yang dimaksud meliputi pemahaman, penghayatan, dan kemampuan untuk menghargai karya seni.

            Sedangkan Tari Merak merupakan tari tradisional yang berasal dari Jawa Barat, makna dari tari Merak ini terdapat pada gerak yang ceria dan gembira, sehingga tari Merak ini sering digunakan sebagai tari persembahan bagi tamu atau menyambut pengantin pria menuju pelaminan. Tari Merak merupakan kreasi baru dari Tanah Pasundan yang diciptakan oleh Raden Tjetjep Sumantri pada tahun 1050-an.

Pelaksanaanya pembelajan menggunakan sebuah strategi apresiasi yaitu dalam satu kelas siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik untuk berdiskusi  menyelesaikan masalah dan berlatih tari. Strategi pembelajaran seperti ini membuat siswa lebih senang belajar seni tari dengan teman-temanya atau satu kelompok. Peserta didik yang sebelumnya tidak antusias ikut dan aktif dalam belajar akan termotivasi oleh teman sekelompoknya. Pemberian pujian  terhadap kelompok yang dapat memecahkan masalah, menari dengan baik dan benar, hal hal seperti itu tentunya akan menjadikan peserta didik  melakukan kerja sama yang lebih baik lagi.

Strategi pembelajaran metode apresiasi dilaksanakan melalui beberapa langkah yaitu: 1) pendahuluan, tahap ini guru meminta peserta didik untuk menceritakan pengalaman sehari-hari tentang seni tari. Guru menyiapkan peralatan untuk pengajaran apresiasi, 2) kegiatan Inti, dalam tahap ini peserta didik mengamati tayangan video. Selanjutnya peserta didik berlatih tari lanjutan dan melihat video yang ditayangkan secara berkelompok, 3) penutup, dalam tahap ini peserta didik menampilkan hasil tarian tersebut. Kegiatan terakhir evaluasi karya tari yang telah ditampilkan serta pemberian penghargaan pada peserta didik yang dinilai menampilkan karya dengan baik.

      Pembelajaran dengan menggunakan metode apresiasi mampu menciptakan kondisi kelas dengan kadar aktivitas, kreativitas dan motivasi peserta didik yang tinggi sekaligus tercipta suatu pola pembelajaran yang diharapkan. Dengan metode apresiasi pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik. Pada kegiatan refleksi penulis  bertanya kepada peserta didik ”bagaimana perasaan kalian setelah melaksanakan pembelajaran hari ini, apakah kalian senang?” dan dengan serentak peserta didik menjawab “senang”!. Proses pembelajaran dengan metode apresiasi dapat mendorong peserta didik untuk berlatih , bertanggung jawab, dan bekerja sama sehingga peserta didik dapat berperan aktif dalam pembelajaran.




Posting Komentar

DIES NATALIS SMP N 3 COLOMADU KE-44

0 comments



DIES NATALIS SMP N 3 COLOMADU KE-44

SMP N 3 Colomadu menggelar acara Dies Natalis ke 44 di halaman dalam sekolahan, Senin (20 Februari 2023). Tema acara Dies Natalis ke 44 SMP N 3 Colomadu mengambil tema “Menumbuhkan Kreativitas dan Jiwa Kewirausahaan dengan Kearifan Lokal” Acara dilaksanakan dari pukul 07.30 s.d 15.00 WIB.

Menurut Ketua Panitia Dies Natalis SMP N 3 Colomadu, Bp. Djaka Pamudya, rangkaian kegiatan telah dimulai sejak tanggal 18 Februari 2023 yaitu lomba Kebersihan Kelas, dan puncak acaranya pada tanggal 20 Februari 2023 dengan rangkaian kegiatan seperti lomba tari kreasi, lomba bazar makanan dan minuman, potong tumpeng dan pembagian doorprize untuk tamu undangan dan juga peserta didik.

Seluruh kegiatan lomba diikuti oleh semua kelas dari tingkat VII sampai dengan tingkat IX. Untuk lomba bazar dibagi dalam 3 kategori, yaitu kategori minuman untuk tingakt VII, kategori makanan tradisional untuk tingkat VIII dan kategori makanan modern untuk tingkat IX. Sedangkan untuk lomba tari mengambil tema Tari Kreasi Nusantara, dengan jumlah peserta lomba 24 dari 24 rombongan belajar di SMP N 3 Colomadu.

Sementara itu Drs. Heru Nugroho, M.Pd selaku Kepala SMP N 3 Colomadu dalam sambutannya menyampaikan, "Acara ini merupakan tonggak acara setelah sekian lama belum bisa terlaksana, dan saat ini kita bisa melaksanakan, tentunya menjadi suatu kegembiraan terkhusus untuk keluarga besar SMP N 3 Colomadu", ungkapnya.

Pihaknya merasa senang dapat menyelenggarakan acara tahunan yang baru dilaksanakan untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 44 tahun dalam rangka memperingati ulang tahun sekolah, tepatnya tanggal 17 Februari 1979.

Dalam memeriahkan acara ini SMP N 3 Colomadu juga mengundang beberapa tokoh penting yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, Kepala SD dan Kepala SMP wilayah Kecamatan Colomadu, Koordinator Wilayah Colomadu, Kapolsek Colomadu, dan tokoh masyarakat lainnya.

"Kami mengundang kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, dan tentunya juga tokoh masyarakat sekitar kecamatan, kelurahan dan juga orang tua murid. Acara ini terlaksana atas kerjasama pihak SMP N 3 Colomadu dengan Paguyuban Orang Tua Murid", tutupnya.


Simak selengkapanya Link kegiatan Dies Natalis 


 



































Penulis: Anes Wahyu Nugraheni, SE




Posting Komentar